Pengertian kepemimpinan islam dan proses kaderisasi
pemimpin
Oleh:
Hamdani
Hakim
11421021
BAB I
PENDAHULUAN
- Mukadimah
Manusia
adalah mahluk yang diciptakan Allah sebagai mahluk individu dan juga sebagai
mahluk sosial yang selalu terdorong untuk hidup bermasyarakat atau berkelompok
, sambil mengaktualisasi dirinya unutk menemukan jati diri atau identitas
masing-masing. Di dalam mengaktualisasi diri itu , setiap orang sebagi individu
memerlukan bantuan dan partisipasi orang lain. Untuk dapat saling minta meminta
dan tolong-menolong, setiap individu harus saling mengenal, yang akan
menimbulkan saling menghargai yang harus dijaga sebagai wujud kasih sayang
antar sesama manusia. Da lam keadaan itu berarti ada manusia yang memilki
kelebihan yang dijadikan tempat meminta atau mampu menolong dan sebaliknya.
Setiap orang mempunyai keiinginan , kehendan, kemauan, pikiran, pendapat,
kebutuhan, sifat, tingkah laku dan lain-lain yang berbeda-beda. Namun ada juga
yang ada juga yang memilki kesamaan, sehingga menjadi motivasi untuk memotivasi
mewujudkan kelompok atau organisasi untuk meningkatkan efektivitas
memamnfaatkan kesamaan itu, yang disebut dengan mencapai tujuan bersama.
Dalam
kondisi adanya perbedaan dan persamaan , akan munculah orang yang menjadi
pemimpin di antara sejumlah orang yang banyak, sebagai pihak yang memerlukan
pimpinan. Kepemimpinan yang dimuali dari diri sendiri dan harus memilki
tanggung jawab sesuai dengan syari’at islam. Masalah kepmimpinan menjadi
penting untuk dipelajari , terlebih tentang peran dan fungsinya dari sehingga
tidak terjadi kesalahan dalam mempersiapkan pemimpin masa depan yang akan
mengarahkan pembangunan menuju masyarakat seutuhnya ( insan al-kamil ) yang
siap menghadapi persaingan dan kompetisi di era global yang semakin berat. Oleh
karena dibutuhkan pemimpin-pemimpin yang tangguh, berwawasan luas, jujur,
idealis dan yang terpenting adalah agamis sehingga akan memunculkan kesungguhan
dalam menuaikan amanah yang diembannya.
BAB II
PEMBAHASAN
- Pengertian kepemimpinan
Dalam bahasa
inggris, kepemimpinan disebut dengan leadership.
Secara
etimologi kepemimpinan berarti daya memimpin atau kualitas seorang pemimpin
atau tindakan dalam memimpin itu sendiri.
Secara
termonologi, ada bebrapa definisi mengenai kepemimpinan, diantaranya :
Menurut
david dan Newstrom , kepemimpinan adalah suatu kepmampuan untuk membujuk orang lain
agara dapat mencapai tujuan-tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Dengan kata
lain, kepemimpinan adalah upaya untuk mentranspormasi potensi-potensi yang
terpendam menjadi kenyataan.
Menurut
Locke at, kepemimpinan proses membujuk orang lainuntuk mengambil langkah
menuju sasaran bersama.
Menurut
Suhardi sigit, kepemimpinan adalah hubungan dimana di dalamnya orang dan
pemimpin saling mempengaruhi agar mau bekerja sama berbagi tugas untuk mrncapai
keinginan si pemimpin.
Dari definisi-definisi di atas dapat
ditarik kesimpulan , bahwa masalah kepemimpinan adalah masalah sosial yang di
dalamnya terjadi interaksi antara pihak yang memimpin dengan pihak yang
dipimpin untuk mencapai tujuan bersama , baik itu dengan cara mempengaruhi atau
membujuk.
- Unsur-unsur dalam kepemimpinan
1. Adanya pihak
yang memimpin ( pemimpin )
Pemimpin
adalah orang yang bertugas memimpin dalam sebuah organisasi. Dialah yang
mengatur organisasi tersebut agar dapat berjlan dengan baik dan bertanggung
jawab atas berhasil tidaknya sebuah organisasi yang dipimpinnya.
2. Adanya orang
yang dipimpin ( anggota )
Anggota yang
dipimpin merupakan bawahan, sekaligus mitra kerja yang hendak diajak dan
dimotivasi oleh seorang pemimpin dalam melaksanakan program kerja. Tugas mereka
adalah mengambil peran aktif, taat dan bertanggung jawab kepada pemimpin atas
beban yang diamanahkannya.
3. Sistem dan
mekanisme kepemimpinan
Sistem dan
mekanisme kepemimpinan adalah cara yang dipakai oelh pemimpin dalam memimpin
sebuah organisasi, apakah dia menggunakan sistem kepemimpinan otoriter atau
demokrasi.
4. Tujuan atau
visi dan misi
Tujuan atau
visi adalah target yang henda dicapai dalam sebuah organisasi yang dipimpin
oleh seorang pemimpin. Visi adalah tujuan secara umum. Dan misi dirumuskan
dengan jelas bahkan perlu ada skala proritas program yan hendak dilakukan
terlebih dahulu dan dinomorduakan. Tanpa adanya rumusan visi dan misi yang
jelas, maka sebuah organisasi akan berjalan tanpa arah dan tujuan yang jelas.
- Pengertian kepemimpinan islam
Menurut
hadari Nawawi dalam bukunya kepemimpinan islam ( 16-39 ), membagi pengertian
kepemimpinan menjadi dua bagian, yaitu :
1. Pengertian
spiritual
Dalam pengertian
ini, bahwasaya kepemimpinan islam secara mutlak adalah bersumber dari Allah
SWT, yang telah menjadikan manusia sebagai khlifah di muka bumi ini. Sehingga
dimensi kontrol tidak terbatas pada intreaksi antara yang memipin dengan yang
dipimpin, tetapi baik antara pemimpin dan rakyat yang dipimpin harus sama-sama
mempertanggungjawabkan amanah yang diembannya sebagai seorang khlifah Allah di
muka bumi secara konfrehensif.
2. Pengertian
empiris
Menurut
pengertian ini, kepemimpinan adalah kegiatan manusia dalam kehidupan
bermasyarakat. Baik dalam kegiatan menunutun,membimbing, memandu, dan
menunjukan jalan yang diridhoi oleh Allah. Kegiatan ini bermaksud untuk
menumbuh kembangkan kemampuan mengerjakan sendiri bagi yang dipimpin dalam
usahanya mencapai ridho Allah dunia akhirat.
- Istilah-istilah pemimpin dalam al-qur’am dan hadis.
1. Khalifah berasal dari kata khlafah berarti “di
belakang “ dan dpat pula berarti mengganti atau pengganti.
2. Ulil amri
bisa disebut dengan orang yang mengurus dan punya urusan. Al marghi mengatak
ulil amri sebagi pemerintah, ulama, cendikiawan atau tokoh-tokoh masyarakat.
3. Wali yang
berarti orang memerintah, menguasai, menyayangi dan menolong.
4. Imam yang
berarti orang yang menuju meneladani dan memimpin atau yang disebut dengan
pemimpin.
5. Sultan
6. Amir
7. Ra’in
8. Rais
9. Za’im
- Proses kaderisasi kepemimpinan islam
Kepemimpinan
bukan sekedar kemampuan yang diperoleh dari proses keturunan ataupun bukan
sekedar faktor bakatnamun juga faktor latihan
dan pengembangan diri. Dan setiap pemimpin wajib membantu orang-orang
yang dipimpinnya mengembangkan kemampuan masing-masing dalam menjalankan
kepemimpinan. Usaha mempersiapkan kader atau kaderisasi diperlukan oleh setiap
organisasi, karena puncak pimpinan atau pemimpin pasti akan mengakhiri
kepemimpinannya, baik cepat ataupun lambat dan harus ada yang siap untuk
menggantikannya. Usaha kaderisasi harus dilaksanakan berkesinambungan dan
setiap generasi tersedia banyak calon pemimpin baru yang beriman, bertaqwa dan
juga memiliki kemampuan dalam aspek kepemimpinan.
1. Kaderisasi
informal
Kaderisasi
pemimpin yang baik tidak lahir dengan tiba-tiba, namun melewati proses yang
panjang. Masa kanak-kanak hingga remaja secara informal merupakan kesempatan
kaderisasi yang penting dalam kepemimpinan. Bakat dan pengalaman saling
menunjang. Dalam kaitannya dibutuhkan lingkungan yang kondusif dalam keluarga,
sekolah dan masyarakat.
Dari segi iman
dan taqwa, sejak dini anak harus dibina oleh orang tua, dengan mengarahkan agar
anak terbiasakan jalankan ibadah dan cara hidup yang sesuai dengan ketentuan
Allah. Misalnya dengan mengajarkan kejujuran, ramah, suka menolong, kerja
keras, hemat, cermat, berani membela yang benar dan lain-lain.
Kaderisasi
informal pada dasarnya tidak direncanakan, namun berlagsung dalam situasi
kehidupan yang wajar, karena kepemimpinan buka sesuatu yang harus diminta,
tetapi muncul dari hasil kaderisasi diri yang harus ditampilkan dalam perilaku.
Adapun yang dapat diminta hanya kedudukan atau jabatan.
2. Kaderisasi
formal
Kaderisasi
formal biasanya diselenggrakan dilingkungan suatu organisasi formal pula. Untuk
itu calon kadr harus dipilih secara cermat agar mendapatkan yang potensial
untuk dibina menjadi pemimpin, sesuai dengan bidang dan jenjangnnya
masing-masing.
Kaderisasi
intern dengan memberikan kesmpatan memimpin sanagt penting artinya dan harus
dilakukan oleh setiap puncak pimpinan.
Kadrisasi
formal sebagimana diuraikan di atas dapat diselenggarakan secara intern dan ekstern, sebagai berikut :
·
Kaderisasi intern
-
Memberi kesempatan sebagai pemimpini unit
-
Latihan kepemimpinan
-
Tugas belajar
·
Kaderisasi ekstern
-
Menyeleksi sejumlah generasi muda lulusan
lembaga pendidikan formal suatu jenis dan jenjang tertentu.seperti tugas
belajar.
-
Memesan sejumlah lulusan dari lembaga
pendidikan formal ayng programnya bersifat khusus atau spesialisasi yang sesuai
dengan kepentingan organisasi.
-
Memberik kesempatan pada siswa dari lembaga
pendidikan formal tertentu untuk menyelenggarakan praktik kerja dilingkungan
organisasi nayng relevan.
-
Memberikan tunjuangan belajar berupa beasiswa
atau ikatan dinas pada anak yatim/piatu dan yang orang tuanya tidak/kurang
mampu dan berprestasi baik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
atau anlisis
Kepemimpinan adalah proses membujuk atau
mempengarhui orang lain yang bertujuan untuk mancapai tujuan bersama atau visi
misi bersama yang dilakukan antara orang atau anggota yang dipimpin dengan
orang yang memimpin atau pemimpin.
Seorang pemimpin haruslah menjadi teladan
bagi yang dipimpin dan sebuah kepemimpinan harus sesuai dengan unusur-unsur
kepemimpinan yang ada, agar kepemimpinan yang dijalankan tersebut berjalan
dengan baik dan lancar sesuai dengan visi mis yang disepakati bersama.
Dalam kepemimpinan islam seorang
pemimpin itu mutlak harus ada, karena sangat diperlukannya orang yang menjadi
teladan dan pengurus serta pemimpin dari banyak orang, kalau tidak adanya
seorang pemimpin maka semua akan menjadi berantakan dan tanpa tujuan yang
jelas.
Meskipun dalam islam kepemimpinan banyak
distilahkan dalam berbagai kata atau bahasa, baik yang terdapat dalam al-quran
maupun hadis, seperti khlifah, imam, ulil mari dan lain-lain. tetapi kata-kata
atau bahasa tesebut tetap memilki arti dan maksud yang sama, yaitu pemimpin.
Dalam hal kaderisasi, ini merupakan hal
yang sangat penting karena seorang pemimpin tidak akan selamanya menjadi
pemimpin, pasti akan berakhri dan setlah berakhir mas kepemimpinannya, maka
harus ada yang menggantikannya, atau kader yang siap menjadi pemimpin. Walaupun
proses kaderisasi kepemimpinan memilki cara yang berbeda.
Dengan demikian begitu pentingnya seorang
pemimpin dalam organisasi atau kehidupan manusia, agar kehidupan individu dan
sosial umat manusia tidak menjadi kacau dan berantakan tanpa adanya pemimpin.
Oleh karena itu mengapa Allah menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi
ini.
DAFTAR PUSTAKA
Nawawi ,
nawawi. H. Dr. Prof, kepemimpinan menurut islam, gadja mada university
press. Yogyakart, 2001.
Zainuddin,
Mhadi, KH. Drs dan abd. Mustaqim, M.Ag, studi kepemimpinan islam, putra
mediatama press. Semarang, 2005.
Fakih, Ainur
Rohim, ( IIP wijayanto ), kepemimpinan
islam, uii press. Yogyakarta, 2001.
Moedjiono,
Imam, kepemimpinan dan organisasi, uii press. Yogyakarta, 2002.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan
berkomentarlah dengan bijak sahabat semua.