Jumaat, 15 Februari 2013

makalah kepemimpinan islam dan kaderisasi


Pengertian kepemimpinan islam dan proses kaderisasi pemimpin

Oleh:
Hamdani Hakim
11421021


BAB I
PENDAHULUAN
  1. Mukadimah
Manusia adalah mahluk yang diciptakan Allah sebagai mahluk individu dan juga sebagai mahluk sosial yang selalu terdorong untuk hidup bermasyarakat atau berkelompok , sambil mengaktualisasi dirinya unutk menemukan jati diri atau identitas masing-masing. Di dalam mengaktualisasi diri itu , setiap orang sebagi individu memerlukan bantuan dan partisipasi orang lain. Untuk dapat saling minta meminta dan tolong-menolong, setiap individu harus saling mengenal, yang akan menimbulkan saling menghargai yang harus dijaga sebagai wujud kasih sayang antar sesama manusia. Da lam keadaan itu berarti ada manusia yang memilki kelebihan yang dijadikan tempat meminta atau mampu menolong dan sebaliknya. Setiap orang mempunyai keiinginan , kehendan, kemauan, pikiran, pendapat, kebutuhan, sifat, tingkah laku dan lain-lain yang berbeda-beda. Namun ada juga yang ada juga yang memilki kesamaan, sehingga menjadi motivasi untuk memotivasi mewujudkan kelompok atau organisasi untuk meningkatkan efektivitas memamnfaatkan kesamaan itu, yang disebut dengan mencapai tujuan bersama.
Dalam kondisi adanya perbedaan dan persamaan , akan munculah orang yang menjadi pemimpin di antara sejumlah orang yang banyak, sebagai pihak yang memerlukan pimpinan. Kepemimpinan yang dimuali dari diri sendiri dan harus memilki tanggung jawab sesuai dengan syari’at islam. Masalah kepmimpinan menjadi penting untuk dipelajari , terlebih tentang peran dan fungsinya dari sehingga tidak terjadi kesalahan dalam mempersiapkan pemimpin masa depan yang akan mengarahkan pembangunan menuju masyarakat seutuhnya ( insan al-kamil ) yang siap menghadapi persaingan dan kompetisi di era global yang semakin berat. Oleh karena dibutuhkan pemimpin-pemimpin yang tangguh, berwawasan luas, jujur, idealis dan yang terpenting adalah agamis sehingga akan memunculkan kesungguhan dalam menuaikan amanah yang diembannya.

BAB II
PEMBAHASAN
  1. Pengertian kepemimpinan
Dalam bahasa inggris, kepemimpinan disebut dengan leadership.
Secara etimologi kepemimpinan berarti daya memimpin atau kualitas seorang pemimpin atau tindakan dalam memimpin itu sendiri.
Secara termonologi, ada bebrapa definisi mengenai kepemimpinan, diantaranya :
Menurut david dan Newstrom , kepemimpinan adalah suatu kepmampuan untuk membujuk orang lain agara dapat mencapai tujuan-tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, kepemimpinan adalah upaya untuk mentranspormasi potensi-potensi yang terpendam menjadi kenyataan.
Menurut Locke at, kepemimpinan proses membujuk orang lainuntuk mengambil langkah menuju sasaran bersama.
Menurut Suhardi sigit, kepemimpinan adalah hubungan dimana di dalamnya orang dan pemimpin saling mempengaruhi agar mau bekerja sama berbagi tugas untuk mrncapai keinginan si pemimpin.
            Dari definisi-definisi di atas dapat ditarik kesimpulan , bahwa masalah kepemimpinan adalah masalah sosial yang di dalamnya terjadi interaksi antara pihak yang memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai tujuan bersama , baik itu dengan cara mempengaruhi atau membujuk. 

  1. Unsur-unsur dalam kepemimpinan
1.      Adanya pihak yang memimpin ( pemimpin )
Pemimpin adalah orang yang bertugas memimpin dalam sebuah organisasi. Dialah yang mengatur organisasi tersebut agar dapat berjlan dengan baik dan bertanggung jawab atas berhasil tidaknya sebuah organisasi yang dipimpinnya.

2.      Adanya orang yang dipimpin ( anggota )
Anggota yang dipimpin merupakan bawahan, sekaligus mitra kerja yang hendak diajak dan dimotivasi oleh seorang pemimpin dalam melaksanakan program kerja. Tugas mereka adalah mengambil peran aktif, taat dan bertanggung jawab kepada pemimpin atas beban yang diamanahkannya.
3.      Sistem dan mekanisme kepemimpinan
Sistem dan mekanisme kepemimpinan adalah cara yang dipakai oelh pemimpin dalam memimpin sebuah organisasi, apakah dia menggunakan sistem kepemimpinan otoriter atau demokrasi.
4.      Tujuan atau visi dan misi
Tujuan atau visi adalah target yang henda dicapai dalam sebuah organisasi yang dipimpin oleh seorang pemimpin. Visi adalah tujuan secara umum. Dan misi dirumuskan dengan jelas bahkan perlu ada skala proritas program yan hendak dilakukan terlebih dahulu dan dinomorduakan. Tanpa adanya rumusan visi dan misi yang jelas, maka sebuah organisasi akan berjalan tanpa arah dan tujuan yang jelas.

  1. Pengertian kepemimpinan islam
Menurut hadari Nawawi dalam bukunya kepemimpinan islam ( 16-39 ), membagi pengertian kepemimpinan menjadi dua bagian, yaitu :
1.      Pengertian spiritual
Dalam pengertian ini, bahwasaya kepemimpinan islam secara mutlak adalah bersumber dari Allah SWT, yang telah menjadikan manusia sebagai khlifah di muka bumi ini. Sehingga dimensi kontrol tidak terbatas pada intreaksi antara yang memipin dengan yang dipimpin, tetapi baik antara pemimpin dan rakyat yang dipimpin harus sama-sama mempertanggungjawabkan amanah yang diembannya sebagai seorang khlifah Allah di muka bumi secara konfrehensif.

2.      Pengertian empiris
Menurut pengertian ini, kepemimpinan adalah kegiatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Baik dalam kegiatan menunutun,membimbing, memandu, dan menunjukan jalan yang diridhoi oleh Allah. Kegiatan ini bermaksud untuk menumbuh kembangkan kemampuan mengerjakan sendiri bagi yang dipimpin dalam usahanya mencapai ridho Allah dunia akhirat.

  1. Istilah-istilah pemimpin dalam al-qur’am dan hadis.
1.      Khalifah  berasal dari kata khlafah berarti “di belakang “ dan dpat pula berarti mengganti atau pengganti.
2.      Ulil amri bisa disebut dengan orang yang mengurus dan punya urusan. Al marghi mengatak ulil amri sebagi pemerintah, ulama, cendikiawan atau tokoh-tokoh masyarakat.
3.      Wali yang berarti orang memerintah, menguasai, menyayangi dan menolong.
4.      Imam yang berarti orang yang menuju meneladani dan memimpin atau yang disebut dengan pemimpin.
5.      Sultan
6.      Amir
7.      Ra’in
8.      Rais
9.      Za’im

  1. Proses kaderisasi kepemimpinan islam
Kepemimpinan bukan sekedar kemampuan yang diperoleh dari proses keturunan ataupun bukan sekedar faktor bakatnamun juga faktor latihan  dan pengembangan diri. Dan setiap pemimpin wajib membantu orang-orang yang dipimpinnya mengembangkan kemampuan masing-masing dalam menjalankan kepemimpinan. Usaha mempersiapkan kader atau kaderisasi diperlukan oleh setiap organisasi, karena puncak pimpinan atau pemimpin pasti akan mengakhiri kepemimpinannya, baik cepat ataupun lambat dan harus ada yang siap untuk menggantikannya. Usaha kaderisasi harus dilaksanakan berkesinambungan dan setiap generasi tersedia banyak calon pemimpin baru yang beriman, bertaqwa dan juga memiliki kemampuan dalam aspek kepemimpinan.
1.      Kaderisasi informal
Kaderisasi pemimpin yang baik tidak lahir dengan tiba-tiba, namun melewati proses yang panjang. Masa kanak-kanak hingga remaja secara informal merupakan kesempatan kaderisasi yang penting dalam kepemimpinan. Bakat dan pengalaman saling menunjang. Dalam kaitannya dibutuhkan lingkungan yang kondusif dalam keluarga, sekolah dan masyarakat.
Dari segi iman dan taqwa, sejak dini anak harus dibina oleh orang tua, dengan mengarahkan agar anak terbiasakan jalankan ibadah dan cara hidup yang sesuai dengan ketentuan Allah. Misalnya dengan mengajarkan kejujuran, ramah, suka menolong, kerja keras, hemat, cermat, berani membela yang benar dan lain-lain.
Kaderisasi informal pada dasarnya tidak direncanakan, namun berlagsung dalam situasi kehidupan yang wajar, karena kepemimpinan buka sesuatu yang harus diminta, tetapi muncul dari hasil kaderisasi diri yang harus ditampilkan dalam perilaku. Adapun yang dapat diminta hanya kedudukan atau jabatan.
2.      Kaderisasi formal
Kaderisasi formal biasanya diselenggrakan dilingkungan suatu organisasi formal pula. Untuk itu calon kadr harus dipilih secara cermat agar mendapatkan yang potensial untuk dibina menjadi pemimpin, sesuai dengan bidang dan jenjangnnya masing-masing.
Kaderisasi intern dengan memberikan kesmpatan memimpin sanagt penting artinya dan harus dilakukan oleh setiap puncak pimpinan.
Kadrisasi formal sebagimana diuraikan di atas dapat diselenggarakan secara intern  dan ekstern, sebagai berikut :
·         Kaderisasi intern
-          Memberi kesempatan sebagai pemimpini unit
-          Latihan kepemimpinan
-          Tugas belajar
·         Kaderisasi ekstern
-          Menyeleksi sejumlah generasi muda lulusan lembaga pendidikan formal suatu jenis dan jenjang tertentu.seperti tugas belajar.
-          Memesan sejumlah lulusan dari lembaga pendidikan formal ayng programnya bersifat khusus atau spesialisasi yang sesuai dengan kepentingan organisasi.
-          Memberik kesempatan pada siswa dari lembaga pendidikan formal tertentu untuk menyelenggarakan praktik kerja dilingkungan organisasi nayng relevan.
-          Memberikan tunjuangan belajar berupa beasiswa atau ikatan dinas pada anak yatim/piatu dan yang orang tuanya tidak/kurang mampu dan berprestasi baik.

BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan atau  anlisis
     Kepemimpinan adalah proses membujuk atau mempengarhui orang lain yang bertujuan untuk mancapai tujuan bersama atau visi misi bersama yang dilakukan antara orang atau anggota yang dipimpin dengan orang yang memimpin atau pemimpin.
     Seorang pemimpin haruslah menjadi teladan bagi yang dipimpin dan sebuah kepemimpinan harus sesuai dengan unusur-unsur kepemimpinan yang ada, agar kepemimpinan yang dijalankan tersebut berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan visi mis yang disepakati bersama.
            Dalam kepemimpinan islam seorang pemimpin itu mutlak harus ada, karena sangat diperlukannya orang yang menjadi teladan dan pengurus serta pemimpin dari banyak orang, kalau tidak adanya seorang pemimpin maka semua akan menjadi berantakan dan tanpa tujuan yang jelas.
     Meskipun dalam islam kepemimpinan banyak distilahkan dalam berbagai kata atau bahasa, baik yang terdapat dalam al-quran maupun hadis, seperti khlifah, imam, ulil mari dan lain-lain. tetapi kata-kata atau bahasa tesebut tetap memilki arti dan maksud yang sama, yaitu pemimpin.
     Dalam hal kaderisasi, ini merupakan hal yang sangat penting karena seorang pemimpin tidak akan selamanya menjadi pemimpin, pasti akan berakhri dan setlah berakhir mas kepemimpinannya, maka harus ada yang menggantikannya, atau kader yang siap menjadi pemimpin. Walaupun proses kaderisasi kepemimpinan memilki cara yang berbeda.
     Dengan demikian begitu pentingnya seorang pemimpin dalam organisasi atau kehidupan manusia, agar kehidupan individu dan sosial umat manusia tidak menjadi kacau dan berantakan tanpa adanya pemimpin. Oleh karena itu mengapa Allah menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini.


DAFTAR PUSTAKA

Nawawi , nawawi. H. Dr. Prof, kepemimpinan menurut islam, gadja mada university press. Yogyakart, 2001.

Zainuddin, Mhadi, KH. Drs dan abd. Mustaqim, M.Ag, studi kepemimpinan islam, putra mediatama press. Semarang, 2005.

Fakih, Ainur Rohim, ( IIP wijayanto ),  kepemimpinan islam, uii press. Yogyakarta, 2001.

Moedjiono, Imam, kepemimpinan dan organisasi, uii press. Yogyakarta, 2002.
     

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

berkomentarlah dengan bijak sahabat semua.